Kupang ( IndonesiaMandiri ) – Bila kita berkunjung ke Pulau Bangka dengan pesawat udara, akan mendarat di Bandara Depati Amir. Siapa Depati ...
Kupang (IndonesiaMandiri) – Bila kita berkunjung ke Pulau Bangka dengan pesawat udara, akan mendarat di Bandara Depati Amir. Siapa Depati Amir? Layaknya sebagian besar nama Bandara Udara yang memakai nama pahlawan daerahnya, maka Depati Amir pun merupakan pahlawan asal Bangka-Belitung yang gigih melawan penjajah Belanda di masanya tahun 1800-an.
Depati Amir yang menurut catatan sejarah dilahirkan di Bangka pada 1805, ayahnya bernama Depati Bahren. Karena kegigihannya melawan Belanda, ia pun ditangkap dan diasingkan ke Timor (Kupang). Saat di Timor pun, ia sempat melakukan perlawanan juga bergabung dengan raja-raja di Timor hingga akhirnya gugur pada 1885.
Jasad Depati Amir, berada di Pemakaman Islam Batu Kadera, Kelurahan Airmata, Kota Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pada 2011 lalu, lokasi pemakaman sang pahlawan ini dipugar oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung/Babel Eko Maulana Ali. Dan pada akhir 2015 lalu, rombongan Gubernur Babel , Pemkot Pangkalpinang, berkunjung ke makam ini yang disambut oleh Gubernur NTT Frans Lebu Raya ketika perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di muka jalan Trikora yang menuju daerah Airmata, spanduk selama datang untuk rombongan dari Babel sudah dipasang beberapa hari sebelum acara Maulid Nabi, yang kebetulan pada 2015 ini jatuhnya sehari sebelum Hari Raya Natal.
Burhan Mustafa, salah satu tokoh melayu di Kupang, sangat berterima kasih dan menghargai adanya dukungan penuh dari Pemkot Kupang dalam penyelenggaraan acara Maulid Nabi di kawasan Airmata yang memiliki nilai sejarah tinggi, di mana terdapat pula makam pahlawan dari Babel, seperti Depati Amir, Panglima Hamzah, dan lain-lain. Suasana toleransi beragama begitu terasa di Kupang dengan perayaan Maulid Nabi dan Natal yang bersamaan pada Desember 2015 jadinya.
“Kawasan ini akan menjadi wisata ziarah dan sejarah kedepannya. Juga beberapa bangunan kota tua sekitar daerah Airmata,” kata Ester Muhu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemkot Kupang. Turut hadir dalam acara ini Walikota Kupang J. Salean, Danrem 161/WS Brigjen TNI Heri Wiranto, Kadispar Babel Tajuddin SH, para Imam dan tokoh agama-agama serta ratusan jamaah Islam di Kupang.
“Di mana Kakiku Dipijak Disitu Langit Di Junjung,” demikian salah satu pesan Depati Amir di saat berjuang melawan penjajah Belanda (abri).
Foto: abri