Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Langit nusantara sebentar lagi akan dihuni jet tempur baru, mengingat pesawat F-5 Tiger II buatan Amerika Ser...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Langit nusantara sebentar lagi akan dihuni jet tempur baru, mengingat pesawat F-5 Tiger II buatan Amerika Serikat sudah uzur dan akan digantikan. Beberapa negara menawarkan keunggulan jet tempurnya, seperti Sukhoi dari Rusia, Swedia dengan Gripen, Amerika Serikat dengan F-16, Eropa dengan Eurofighter Typhoon serta Dassault Rafale dari Perancis.
Baru-baru ini, perwakilan Saab dari Swedia yang memproduksi Gripen, ke Jakarta untuk lebih mempromosikan jet tempurnya. Saab JAS 39 Gripen memang memiliki multi keunggulan seperti halnya jet tempur lainnya. Gesit dalam bermanuver, akurasi target tembak yang mumpuni, serta didukung sistem elektronik avionik yang sangat modern sehingga terintegrasi dengan sistem pendukung lainnya di darat maupun laut.
Singkat cerita, Gripen memiliki segalanya sebagai jet tempur. Dan bahkan, operasional Gripen saat mengudara atau beraksi begitu sederhana. Ia tidak membutuhkan banyak orang untuk mengisi bahan bakar atau perlengkapan lain saat mendarat. Hanya membutuhkan tak lebih dari 15 menit, ia sudah siap terbang kembali.
Uniknya lagi, Gripen dapat di operasikan di landasan pacu yang tak terlalu panjang (kurang dari 1 km). Bahkan di jalan umum seperti tol, Gripen mampu mendarat dan terbang. Peter Carlqvist, pimpinan Saab didampingi oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog saat berbicara dengan awak media, sangat optimis kalau Gripen bisa menjadi pilihan terbaik untuk TNI AU.
Masalahnya kini kembali ke TNI AU sendiri, mau pilih yang mana dan dengan kategori apa untuk supaya cocok dengan kebutuhan di langit nusantara (abri).
Foto: istimewa
Foto: istimewa