Muntok ( IndonesiaMandiri ) - Erina Loo, salah satu pembicara dalam workshop sehari tentang "Pengembangan Kota Tua & Pameran Rumah ...
Muntok (IndonesiaMandiri) - Erina Loo, salah satu pembicara dalam workshop sehari tentang "Pengembangan Kota Tua & Pameran Rumah Singgah" di Muntok, Kabupaten Bangka Barat (12/9) sangat terkejut saat menginap di Hotel Yasmin ada petunjuk tripadvisor. "Ini tanda bagi para turis ke berbagai negara di dunia dalam mencari tempat penginapan. Nah, Muntok sudah ditandai, berarti lebih dikenal secara internasional," kata Erina dari Southeast Asia Tourist Guide Association yang tinggal di Malaysia.
Workshop ini sudah dirancang sejak lama oleh Pemkab Bangka Barat dalam rangka memberdayakan masyarakatnya untuk lebih mencintai dan memelihara kekayaan daerah. Intinya, dengan masyarakat memahami dan mencintai daerahnya, maka pengunjung atau wisatawan akan datang dengan sendirinya.
Muntok, sebagai ibukota Kabupaten Bangka Barat, memang memiliki banyak potensi wisata budaya dan sejarah yang bisa ditawarkan. Belum lagi keindahan beberapa pantainya kian menambah pesonanya. Namun, yang terpenting diingat untuk Muntok adalah adanya tambang Timah di bumi Muntok sekian abad lalu.
Banyak sekali peninggalan bangunan bersejarah perusahaan Timah yang dahulu dibangun oleh Belanda, seperti perkantoran, perumahan, dan lain-lain. Juga budaya Cina turut mewarnai Muntok, di mana kehadiran Klenteng Tua Kung Fuk Miaw yang sudah ada sejak 1800an.
Menariknya, Klenteng tersebut bersebelahan dengan Masjid Jami yang usianya sama tua dengan kelenteng. Pengaruh Melayu juga sangat kental di Muntok khususnya dan Bangka umumnya. Itu sebabnya lagam bahasa Indonesia-Melayu lebih terdengar dalam percakapan masyarakat sehari-hari.
Untuk mempertahankan nuansa tempo dulu ini, maka Muntok ditetapkan sebagai Kota Pusaka dengan kekayaan wisata budaya dan sejarahnya. Itu pula titik berat workshop yang melibatkan banyak peserta dari negara ASEAN di Muntok.
Tadjuddin, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bangka Belitung, pun mengakui bahwa Muntok sudah ditetapkan dalam kluster wisata sejarah, seperti aset kota tuanya. "Rumah singgah (home stay) juga diperbanyak untuk menjadi daya tarik wisatawan yang ke Muntok," kata Tadjuddin.
Kini, target capaian wisatawan lokal dan mancanegara ke Provinsi Bangka Belitung terus meningkat. "Kalau dari luar negeri yang banyak dari Singapura, Malaysia, jepang, Austtalia dan Korea. Bila dari dalam negeri, wisatawan dari Jakarta, Bandung dan Palembang paling dominan kesini," sambung Tadjuddin. Ini akan bertambah lagi kunjungan wisatawan bila bandara di Pangkal Pinang dan Belitung nantinya menjadi berkelas internasional.
Menurut Lokot Ahmad Enda, Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Wisata Budaya dari Kementerian Pariwisata, prospek untuk Muntok sebagai ikon wisata budaya dan sejarah di Bangka sangat baik. "Kita di Kementerian Pariwisata sangat mendukung. Tinggal sekarang masyarakat Muntok di Kabupaten Bangka Barat juga harus siap menjadikan daerahnya sebagai tujuan wisata," tegas Lokot yang begitu terkesan melihat perkembangan Muntok dalam merawat aset kota tuanya (Abri) Foto : Abri