Jakarta (Indonesia Mandiri) – Salah satu hajatan wisata tahunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak boleh diabaikan adalah Festival Adv...
Jakarta (Indonesia Mandiri) – Salah satu hajatan wisata tahunan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tidak boleh diabaikan adalah Festival Adventure Indonesia. Rencananya, kegiatan beragam bentuk wisata ini akan diselenggarakan mulai 15 hingga 20 September 2015, di Kabupaten Alor, NTT.
Bupati Kabupaten Alor, Amon Djobo, sengaja datang ke Kantor Sapta Pesona Kementerian Pariwisata di Jakarta (20/8) untuk bertatap muka dengan wartawan sekaligus menjelaskan festival wisata yang bergengsi ini. Kunjungan Amon juga diterima oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, yang serta merta sangat mendukung festival tersebut.
Alor yang masih asri dengan berbagai budaya uniknya, memang perlu diperkenalkan sebagai tujuan wisata di daerah Indonesia Timur. Selain budaya yang masih asli, Alor juga memiliki potensi alam begitu alami untuk penggemar petualangan alam sebagai bagian dari rangkaian cincin api, di mana Gunung Apinya menjadi sabuk Pasifik yang kaya akan geoheritage. Kegiatan lain seperti menyelam, naik gunung dan bersepeda, akan menjadi semakin mengenal gunung, laut dan perairan Alor.
Perairan Alor menjadi lintasan ikan Paus dan terkadang memiliki arus bawah air sedingin -5 derajat celsius yang berasal dari lingkar Kutub Selatan. Sehinga pertemuan arus ini ditandai dengan terapungnya ribuan ikan di laut dangkal. Laut Alor juga terkenal dengan keindahan terumbu karang dan keindahan bawah laut untuk penggemar menyelam. Laut Alor adalah laut terindah sehingga media asing menjuluki bawah laut terindah mirip Kepulauan Karibia.
Semua keunikan Alor tersebut akan tersaji secara apik dalam Festival Bahari Alor (16-18 September) dan Festival Adventure Indonesia (15-20 September). Puncak acara Festival Bahari akan mengambil lokasi di di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar (18/9) dengan melakukan upacara Pou-Hari dan Gala Soro, dengan diiringi parade 100 kapal perang tradisional.
Dalam festival ini pertama kali ini Pemerintah Daerah Kabupaten Alor akan menyelenggarakan empat kegiatan bahari:. Pertama, lomba foto bawah laut yang akan diikuti oleh 25 penyelam dari dalam dan luar negeri; Kedua, Pou-Hari, upacara pemberian sesajen kepada roh-roh laut untuk memberikan berkat kepada masyarakat di Desa Alor Kecil berupa banyak ikan-ikan yang bermunculan dipinggir pantai akhibar “Arus Laut Dingin”; Ketiga, Gala Soro sebagai upacara kemenangan perang yang dilakukan dilaut oleh suku-suku di Alor; dan keempat Gala Dinner di Pantai Batu Putih, Alor. Peserta akan mencicipi kuliner makanan laut, dan ikan hasil tangkapan langsung para nelayan di Pantai Batu Putih.
Salah satu acara istimewa di festival ini dengan sebutan "GALA SORO", sebenarnya sudah hampir punah ratusan tahun lalu. Gala Soro adalah pesta kemenangan Masyarakat Baranusa di Pulau Pantar saat kembali dari medan perang yang sarat akan atraksi budaya. Peserta Gala Soro nantinya berasal dari berbagai suku yang tersebar pada 17 Kecamatan di Kabupaten Alor. Ada sekitar 100 kapal dari segala penjuru Kabupaten Alor yang akan membelah birunya laut Alor, menuju ke arah para pengunjung di Pantai Sebanjar, Desa Alor Besar, Kecamatan Alor Barat Laut. Ada lebih dari 1000 Peserta yang memenuhi kapal-kapal itu.
Kapal-kapal itu seluruhnya berisikan lebih dari 10 pria atau ksatria berpakaian adat. Setiap kapal yang ditumpangi Raja atau Panglima Perang dikawal oleh Sembilan kapal lainnya. Ada yang membawa tombak, kelewang (pedang), ada juga yang memegang busur dan panah. Sambil menyanyikan lagu adat dan berbalaskan pantun, peserta “Gala Soro” mengarahkan busur panah ke berbagai arah, ada juga yang memamerkan keahlian mereka saat bermain pedang dalam tarian adat Cakalele (tari perang) dengan penuh semangat kegembiraan. Pesta adat Gala Soro pun berakhir dengan sorak gembira kaum wanita dan anak-anak yang sudah lama menunggu, mereka lalu berbaur bersama pasukan perang dan menyatu dalam tarian Lego-lego.
Pada saat bersamaan Pemerintah Kabupaten Alor juga menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Adventure Indonesia (FAI) yang kedua, mulai 15 hingga 20 September 2015. FAI pertama pada 2014 mengambil lokasi di Kabupaten Lembata, NTT.
FAI adalah even tahunan yang secara khusus dikemas bagi para petualang dari dalam dan luar negeri yang suka dengan alam-budaya Indonesia serta kehidupan masyarakatnya yang masih asli. Kegiatan para petualang seperti menyelam (diving), bersepeda (cycling), pendakian (trekking/hiking), fotografi, camping, kuliner (culinary), culture tour serta menginap di kampung adat atau rumah penduduk dan berbaur dengan masyarakat lokal.
Adi Gerimu, penggagas acara festival di atas yang juga pegiat wisata NTT melalui lembaganya Way2East, memang berusaha keras untuk secara berkelanjutan melakukan promosi NTT di dalam dan luar negeri (lihat: Wawancara Adi Gerimu). “NTT sudah siap menerima wisatawan dari mana saja untuk berpetualang di alam kami,” tegas Adi. Ayo kita siap berkemas mengunjungi Festival Bahari Alor dan Festival Adventure Indonesia…(Taruna).
Sumber Foto : Dok Istimewa