Jakarta (Indonesia Mandiri) - Berangkat dari renungan, mengenai banyaknya penghianat di Negeri ini, saya mencoba melihat kepada apa akar...
Jakarta (Indonesia Mandiri) - Berangkat dari renungan, mengenai banyaknya penghianat di Negeri ini, saya mencoba melihat kepada apa akar masalah yang sangat esensial itu. Pola perampokan kelompok-kelompok, atau agen-agen asing terhadap Kekayaan Alam Indonesia ini, melalui tahapan-tahapan yang sungguh sangat licik.
Mulai dari pelecehan sistem ekonomi dan politik, hingga turut campur tangan mereka terhadap proses perubahan UUD 1945 dan Pancasila. Membuat kita bertanya, celah mana lagi yang mereka akan, atau bahkan sudah mereka lakukan dalam rangka pengkroposan fondasi nilai-nilai Pola Pikir Bangsa ini, agar lebih memihak kepada mereka hingga di bawah alam bawah sadar kita.
Coba kita sedikit berkelakar dengan kata-kata Pelecehan Mentalitas. Kita sering dengar, bahwa orang mengatakannya dengan "Dasar Mental Tempe". Padahal kita tahu, bahwa Tempe adalah makanan yang telah diakui Dunia, bahwa sebagai makanan yang sangat bervitamin dan bermanfaat.
Alasannya :
Coba kita sedikit berkelakar dengan kata-kata Pelecehan Mentalitas. Kita sering dengar, bahwa orang mengatakannya dengan "Dasar Mental Tempe". Padahal kita tahu, bahwa Tempe adalah makanan yang telah diakui Dunia, bahwa sebagai makanan yang sangat bervitamin dan bermanfaat.
Alasannya :
- Mereka ingin kita tidak menyukai Tempe yang notabene Kuliner Asli Bangsa Sendiri.
- Mereka ingin kita tidak sehat, dengan menyantap makanan dari mereka, seperti; Hamburger dan Kebab, yang notabene kandungan sampah dan racunnya lebih banyak daripada vitamin dan manfaatnya. Oleh karenanya mereka sendiri sebetulnya menyebut sebagai Junk Food (Makanan Sampah).
- Mereka ingin membuat Komparasi Pemikiran di Bawah Sadar, makanan yang begitu bermanfaat saja yang milik Bangsa ini, merupakan makanan yang hina untuk dikonsumsi.
- Mereka ingin mengkontradiksikan Pemikiran diantara kita sendiri, yang pada akhirnya secara dibawah sadar akan menimbulkan konflik-konflik yang ditimbulkan oleh rasa "minder wardeg komplek" itu sendiri.
- Dan masih banyak lagi.........
Di atas, kita sudah mengkritisi tentang Pelecehan Mentalitas Bangsa. Kini saya ingin mengajak saudara-saudara saya untuk berfikir lebih kritis sedikit lagi mengenai Pelecehan Prilaku.
Kita sering mendengar, seseorang yang marah kepada orang lain, dan menganggap orang tersebut tidak berakhlak, adalah dengan perkataan "Dasar Anjing", bukan "Dasar Kucing". Padahal kalau kita kritisi, Anjing (Anjing adalah hewan yang domestikasi Nusantara) adalah binatang yang sangat loyal terhadap tuannya, dan tidak pernah berhianat. Sementara Kucing (kesayangan orang timur tengah) adalah binatang yang tidak pernah loyal terhadap tuannya, dan selalu berhianat. Kalau tidak ada muatan kepentingan dari orang-orang timur tengah, mengapa koq dibolik-balik?
Alasannya :
Kita sering mendengar, seseorang yang marah kepada orang lain, dan menganggap orang tersebut tidak berakhlak, adalah dengan perkataan "Dasar Anjing", bukan "Dasar Kucing". Padahal kalau kita kritisi, Anjing (Anjing adalah hewan yang domestikasi Nusantara) adalah binatang yang sangat loyal terhadap tuannya, dan tidak pernah berhianat. Sementara Kucing (kesayangan orang timur tengah) adalah binatang yang tidak pernah loyal terhadap tuannya, dan selalu berhianat. Kalau tidak ada muatan kepentingan dari orang-orang timur tengah, mengapa koq dibolik-balik?
Alasannya :
- Mereka ingin kita pun salah mempresepsikan mana yang benar, dan mana yang salah.
- Mereka juga ingin mengajarkan kita untuk menilai orang lain, cukup dari penampilannya saja, sementara ada pepatah "don't judge book from the cover". Yang justru membuat kita mudah dibohongi. (Catatan : Kucing Tampak memang Lebih Lembut dibanding Anjing).
- Mereka ingin kita bergaya pakaian (cover) seperti mereka, seolah tampak alim.
- Mereka ingin kita menjadi mispersepsi dalam menilai prilaku. Sehingga "Prilaku" dapat di-dogma-kan oleh mereka, atau menjadi komoditas mereka.
- Dan masih banyak lagi.........
Tempe, dan Anjing adalah salah satu Contoh saja, bagaimana mereka begitu cerdasnya memutarbalikan atau merusak Pola Pikir kita, hingga sampai ke alam bawah sadar.
Dengan demikian, jika Anda mendukung gerakan "Mandiri Dalam Kemerdekaan / Indie for Freedom", maka sewajarnya kita mengubah jargon-jargon yang beredar di seluruh pelosok Nusantara, dengan pemikiran yang cerdas. Seperti : "Dasar Mental Kebab / Mental Hamburger" dan buat orang-orang yang suka berkhianat kita juga bisa bilang "Dasar Kucing". Ini semua bukan fitnah, tetapi berdasarkan data dan fakta yang ada.
Tidak sampai di situ saja, mereka terus mencoba untuk menghancurkan Bangsa ini sampai sehancur-hancurnya, dengan meniadakan definisi bagus dan baik di otak kita.
Contohnya, Anda pun bisa membuktikannya sendiri dengan melihat kamus Indonesia-indonesia, ada beberapa Kamus tersebut yang dijual di Toko-toko buku ternama di Indonesia, yang tidak memiliki kosa kata "Kemampuan".
Ini jelas, ingin menghilangkan definisi ketahanan Bangsa ini, terhadap eksistensi Bangsa ini untuk bisa dan tetap unggul di antara bangsa-bangsa lainnya. (Baca: TanahImpian.info)
Tulisan ini hanyalah sekelumit contoh, dan saya yakin masih banyak lagi nilai-nilai kita yang sudah, sedang, dan bahkan akan dikacaukan oleh Duo AS.
Sapto Satrio Mulyo, 06/04/2012
Dengan demikian, jika Anda mendukung gerakan "Mandiri Dalam Kemerdekaan / Indie for Freedom", maka sewajarnya kita mengubah jargon-jargon yang beredar di seluruh pelosok Nusantara, dengan pemikiran yang cerdas. Seperti : "Dasar Mental Kebab / Mental Hamburger" dan buat orang-orang yang suka berkhianat kita juga bisa bilang "Dasar Kucing". Ini semua bukan fitnah, tetapi berdasarkan data dan fakta yang ada.
Tidak sampai di situ saja, mereka terus mencoba untuk menghancurkan Bangsa ini sampai sehancur-hancurnya, dengan meniadakan definisi bagus dan baik di otak kita.
Contohnya, Anda pun bisa membuktikannya sendiri dengan melihat kamus Indonesia-indonesia, ada beberapa Kamus tersebut yang dijual di Toko-toko buku ternama di Indonesia, yang tidak memiliki kosa kata "Kemampuan".
Ini jelas, ingin menghilangkan definisi ketahanan Bangsa ini, terhadap eksistensi Bangsa ini untuk bisa dan tetap unggul di antara bangsa-bangsa lainnya. (Baca: TanahImpian.info)
Tulisan ini hanyalah sekelumit contoh, dan saya yakin masih banyak lagi nilai-nilai kita yang sudah, sedang, dan bahkan akan dikacaukan oleh Duo AS.
Sapto Satrio Mulyo, 06/04/2012
Foto : Istimewa