![]() |
Masalah lahan adat yang sering muncul, bisa diselesaikan dengan dialog bersama secara adat |
Kegiatan ini untuk merumuskan rencana aksi penyelesaian tenurial di SM Kateri secara detail, dimana hasilnya cukup positif dan mendapat respon baik dari banyak pihak. Perwakilan masyarakat eks pengungsi Timor-Timur, menyambut baik diskusi tersebut dan menyampaikan keinginan-keinginan mereka untuk dapat tetap diberikan akses pemanfaatan lahan di dalam kawasan, sambil melakukan pemulihan ekosistem, serta lebih lanjut berupaya mengembangkan pariwisata minat khusus di wilayah tersebut.
Pertemuan ini berlangsung sepanjang hari untuk merumuskan rancangan awal langkah tindak penanganan SM Kateri, selanjutnya akan digunakan sebagai bahan diskusi di tingkat lapangan bersama masyarakat. Juga tim gabungan berangkat ke Atambua dan lebih lanjut menuju Betun, Kabupaten Malaka. Di Betun, tim gabungan menuju kantor Bupati Malaka dan diterima Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Silvester Letto dan Kepala Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Malaka.
Pemerintah Kabupaten Malaka, menyambut baik upaya yang akan dilakukan dan berharap agar SM Kateri dapat dipulihkan mendekati kondisis semula, terutama fungsi hidrologisnya untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi sebagian masyaraka. Lalu dilanjutkan dengan melihat langsung kondisi terkini kawasan tersebut, meninjau kondisi masyarakat yang memanfaatkan lahan di dalam kawasan, serta berdialog langsung dengan mereka.
Kunjungan lapangan ini diakhiri dengan pertemuan secara formal dengan perwakilan kelompok masyarakat, baik masyarakat lokal maupun masyarakat baru (pejuang integrasi yang mengungsi), perangkat desa, serta Forkopimda Kecamatan Malaka Tengah.
Timbul Batubara menyampaikan, melalui kegiatan ini diharapkan akan diperoleh solusi bersama agar tercipta harmoni antara kelestarian alam dan ketersediaan kebutuhan ekonomi masyarakat. Interaksi masyarakat dengan kawasan konservasi diupayakan agar positif dengan tetap memanfaatkan hasil alamnya untuk pemenuhan kebutuhan hidup.
Kepada perwakilan masyarakat, Kepala Balai Besar KSDA NTT dan Camat Malaka Tengah mengharapkan agar kepedulian bersama yang digalang ini menjadi aksi bersama, yang dibalut dalam konsep keseimbangan 3 Pilar (adat/budaya, agama dan pemerintah). Untuk itu dibutuhkan kesepakatan dan pikiran bersama serta membumikan kerja bersama, untuk menjaga nilai penting kawasan konservasi SM Kateri sebagai penyangga kehidupan, sumber air, hasil hutan bukan kayu berupa madu hutan dan tanaman obat, tanpa melupakan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terimakasih sudah membaca & membagikan link Indonesia Mandiri