Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bantu 104 peserta yang terdiri 52 pelaku industri event dan 52 perwakilan komunitas pegiat event terpilih untuk mengikuti webinar Virtual Events “Best Practices and Ideas” yang berlangsung dari 6 hingga 20 Mei 2020. Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa mengatakan (6/5), kegiatan ini bekerja sama dengan Australian Marketing Institute (AMI) dalam rangka masa tanggap darurat Covid-19. Pelatihan terdiri dari dua kegiatan utama yaitu webinar dan project riil secara virtual events. “Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pelaku industri event dalam menciptakan dan memasarkan event online. Serta meningkatkan kemampuannya dalam menciptakan dan memasarkan event online,” ujar Rizki. Rizki juga menggangap program ini sebagai aktivitas yang paling sesuai untuk meningkatkan kemampuan industri acara Indonesia dalam mengembangkan kegiatan virtual dan membuka peluang baru di era “new normal” seperti saat ini. “Pekerja event banyak yang tetap bersemangat dan menyebutkan bahwa gairah mereka tetap hidup dan kreativitasnya tidak akan pernah mati. Yang mereka butuhkan adalah keterampilan khusus untuk diadaptasi di era new normal ini,” jelas Rizki.
 |
| Semangat industri event mesti diimbangi dengan skil baru hadapi era “new normal” |
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizki Handayani Mustafa mengatakan (6/5), kegiatan ini bekerja sama dengan Australian Marketing Institute (AMI) dalam rangka masa tanggap darurat Covid-19. Pelatihan terdiri dari dua kegiatan utama yaitu webinar dan project riil secara virtual events. “Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan pelaku industri event dalam menciptakan dan memasarkan event online. Serta meningkatkan kemampuannya dalam menciptakan dan memasarkan event online,” ujar Rizki.
Rizki juga menggangap program ini sebagai aktivitas yang paling sesuai untuk meningkatkan kemampuan industri acara Indonesia dalam mengembangkan kegiatan virtual dan membuka peluang baru di era “new normal” seperti saat ini. “Pekerja event banyak yang tetap bersemangat dan menyebutkan bahwa gairah mereka tetap hidup dan kreativitasnya tidak akan pernah mati. Yang mereka butuhkan adalah keterampilan khusus untuk diadaptasi di era new normal ini,” jelas Rizki.
Yang tak kalah penting, tambah Rizki, di akhir kegiatan nanti akan ada 3 peserta dari Kelompok Industri dan 3 peserta dari Kelompok Komunitas yang dipilih meraih dukungan sponsor dari MoTCE. “Hal itu tentunya sangat penting untuk membuat perencanaan acara menjadi kenyataan. Dukungan ini akan merangsang sektor event di Indonesia, dan menginspirasi industri atau komunitas event lainnya,” paparnya.
Virtual Events “Best Practices and Ideas” melaksanakan pelatihan modul pertama pada 6-8 Mei 2020. Setelahnya, peserta masuk modul kedua di 13-14 Mei 2020. Lalu pada 20 Mei dijadwalkan Online Graduation dan Pengumuman 3 besar peserta terbaik pada tiap kategori industri dan komunitas. Peserta yang lolos pelatihan, memiliki tingkat kehadiran lebih dari 90 persen, dan mendapat nilai assessment minimal 70, akan menerima sertifikat Digital Event Manager dan pelatihan Virtual Events Marketing dari AMI (ag/dh).
