Manokwari (IndonesiaMandiri) – Sebanyak 359 personel Satuan Bawah Kendali Operasi (Sat BKO) Gelombang IV pada 2020 memperkuat Kodam XVIII/Kasuari, gun
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa beri arahan dan sapa Personil Sat BKO |
Manokwari (IndonesiaMandiri) – Sebanyak 359 personel Satuan Bawah Kendali Operasi (Sat BKO) Gelombang IV pada 2020 memperkuat Kodam XVIII/Kasuari, guna menjalani tugas membantu tugas kewilayahan atau Pembinaan Teritorial (Binter) untuk membantu Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya di Papua Barat.
"Tugas dalam Satuan BKO Teritorial ini adalah merupakan tugas mulia sekaligus suatu kehormatan bagi kalian. Karena tidak semua Prajurit TNI dapat menginjakkan kaki di tanah Papua Barat ini," ujar Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, saat memberikan arahan dan pembekalan terhadap personel Sat BKO di aula kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BSDM) Provinsi Papua Barat, Anday, Manokwari, Papua Barat (3/12).
Kehadiran personel Satuan BKO Teritorial ini, lanjut Pangdam, merupakan kelanjutan dari kebijakan Kasad tentang percepatan pembangunan Kodam, dilatarbelakangi terbatasnya personel dan Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kodim dan Koramil di wilayah Kodam XVIII/Kasuari Provinsi Papua Barat dihadapkan pada kondisi wilayah yang sangat luas dan situasi keamanan yang masih rawan.
"Sehubungan dengan itu, dipandang perlu adanya pengembangan Satkowil berupa Kodim dan Koramil persiapan di beberapa Kabupaten baru sebagai cikal bakal Kodim dan Koramil organik di jajaran Kodam XVIII/Kasuari," tambah Pangdam.
Intinya, dengan pengembangan satuan baru seperti Koramil dan Kodim, nantinya akan merekrut putra daerah untuk menjadi Prajurit TNI AD, berkoordinasi dengan kepala suku atau tokoh adat setempat, meningkatkan komunikasi sosial dan wawasan kebangsaan dengan elemen masyarakat, menjaga stabilitas keamanan wilayah, membantu Pemda memberdayakan masyarakat sebagai kekuatan pendukung memperkuat kemanunggalan TNI-Rakyat serta aktif mencari, memonitor, melaporkan kemungkinan adanya ancaman, bencana alam dan kerusuhan sosial lainnya.
“Jadi Satuan Teritorial adalah ujung tombaknya Angkatan Darat dan hulunya adalah dengan Pembinaan Teritorial, yakni bagaimana membina masyarakat, dan ujungnya adalah Kemanunggalan TNI dengan rakyat,” jelas Mayjen I Nyoman Cantiasa.
Sat BKO sebelum diterjunkan ke lapangan, mengikuti masa adaptasi dengan pembekalan penugasan selama tujuh hari (3-9 Desember 2020) di aula kantor BPSDM Provinsi Papua Barat, agar mendapat tambahan pengetahuan dan keterampilan, dihadapkan pada perkembangan situasi dan kondisi nyata di daerah yang serba terbatas. Adapun sasarannya adalah membantu mengatasi berbagai masalah di daerah serta proses penyiapan Satuan Kodim organik (ma).