Bali (IndonesiaMandiri) – "Diperlukan komitmen yang kuat, dari setiap unsur untuk mengembalikan Bali seperti dulu," ucap Panglima TNI Marsekal TNI Had
Pesona wisata Bali yang sudah mendunia mesti dipelihara di masa pandemi |
Awalnya, Gubernur Bali Wayan Koster beri paparan terkait dinamika kondisi Pandemi Covid-19 serta penanganan yang telah dilaksanakannya Dibantu Kodam IX/Udayana dan Polda Bali, termasuk diantaranya penyiapan tempat Isoter.
Berdasarkan data dari Kemenkes (28/8), Provinsi Bali masih menduduki 4 besar provinsi dengan angka jumlah kematian tertinggi dibawah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Saat ini, data indikator di Provinsi Bali, kasus konfirmasi masih berada di level-3 dengan positivity rate masih tinggi. Tentunya tracing kontak erat masih perlu ditingkatkan agar mencapai target 1:15 per 1 kasus konfirmasi.
Panglima TNI mengingatkan walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan, patut diwaspadai karena BOR masihtinggi. Walaupun pasien Isoter saat ini tinggi, namun masih ada Isoman. "Oleh karena itu kesadaran masyarakat untuk ke isoter harus terus ditingkatkan untuk menurunkan angka kematian," jelasnya.
Panglima TNI dan Kapolri dialog dengan pimpinan daerah di Bali |
Intinya, Panglima TNI mengajak semua elemen membangun kesadaran disiplin untuk mengaplikasikan 3 M dan 3 T guna melindungi orang lain terutama mereka yang memiliki komorbid dan mereka yang belum divaksin. Pelaksanaan Tracing kontak erat juga harus di gencarkan serta menurunkan indeks mobilitas serta mempercepat vaksinasi.
"Para petugas harus tetap humanis dan dengan pendekatan kearifan lokal untuk memberikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya Vaksinasi, 3M dan 3T guna memutus mata rantai Covid-19 di Pulau Bali yang sangat indah ini," tegas Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (ma).
Foto: Istimewa