“Bali merupakan Pulau Dewata, singgasananya para Dewa, sehingga kita harus benar-benar mempersatukan alam, melestarikan budaya, dan kesejahteraan masy
Kekuatan Desa Wisata lebih dikedepankan dalam pengembangan Bali kedepan |
Ini sekaligus menjadi jawaban dari keinginan Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf), yang melakukan kick off program penguatan Destination Management Organization dan Destination Governance (DMO-DG), sebagai upaya mempercepat revitalisasi destinasi dan pemulihan pariwisata di Bali menuju zona hijau.
Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, di daerah yang menjadi green zone, Nusa Dua (Hotel Courtyard Bali Nusa Dua pada 3 Mei), Sanur (Prime Plaza Hotel Sanur, 4 Mei) dan Ubud (The Royal Pita Maha Ubud, 5 Mei).
Program DMO-DG merupakan salah satu strategi melibatkan unsur pentahelix (akademisi, dunia usaha, masyarakat/komunitas, tokoh adat/tokoh masyarakat, pemerintah daerah serta media) dalam mendorong peningkatan kualitas destinasi pariwisata agar memiliki nilai ketertarikan, daya saing, dan keberlanjutan.
Program DMO-DG jadi percontohan membuka akses wisata di masa pandemi |
Di samping itu, DMO-DG juga berfungsi sebagai wadah bagi seluruh stakeholders di tingkat lokal atau wilayah untuk berpartisipasi aktif dalam memperkuat ekosistem kepariwisataan, serta menjadi solusi untuk menata destinasi dan menyelesaikan isu riil secara strategis.
“Hari ini acara kick off penguatan DMO-DG terselenggara dengan baik. Kehadiran DMO-DG di tengah dinamika perubahan saat ini sangat relevan untuk memperkokoh inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, saat membuka acara Kick off Penguatan DMO-DG secara virtual, (3/5/).
“Saya berharap melalui acara ini akan tercipta pengelolaan destinasi yang berkualitas dan berkelanjutan di Nusa Dua, Sanur, dan Ubud. Sehingga dapat dijadikan sebagai contoh konkrit untuk meningkatkan kepercayaan pasar domestik dan mancanegara. Dan tentunya reputasi destinasi Bali dan Indonesia,” tambahnya.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II, Wawan Gunawan menambahkan, DMO-DG menjadi solusi untuk menata destinasi, serta yang paling penting bagaimana kehadirannya punya peran yang sangat luar biasa dalam menyelesaikan permasalahan isu riil secara strategis, baik jangka pendek ataupun jangka panjang (vh/dh).