“Turut belasungkawa atas gugurnya dua guru hebat Oktavianus Rayo dan Yonatan Rende (Randen) dalam menjalankan tugas di Distrik Beoga, Papua,” kata Men
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nadiem Makarim |
Kesedihan Nadiem sangat beralasan. Karena dua pahlawan pendidikan tersebut gugur ketika sedang menjalani profesinya sebagai seorang Guru, di tempat yang lokasinya sangat jauh dan terpencil, yaitu Kabupaten Puncak, Papua. Di daerah ini, masih sangat perlu kehadiran Guru guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia warga pedalaman Papua.
Seperti diketahui, kedua Guru tersebut, Yonatan Randen (28 tahun) adalah seorang tenaga pendidik honorer yang mengajar di SMPN 1 Boega. Sedangkan Oktavianus Rayo (42 tahun) tercatat sebagai seorang guru Sekolah Dasar (SD). Keduanya ditembak hingga meninggal dunia oleh Kelompok Separatis Bersenjata beberapa waktu lalu.
“Terima kasih atas pengabdianmu untuk pendidikan Indonesia, negara akan mengenang jasa-jasamu,” jelas Nadiem. Kepala Penerangan/Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menyebut, Yonatan Renden meninggal dunia dengan luka tembak di bagian dada kiri dan kanan saat mengurusi jenazah Oktavianus, di Kampung Onggolan Distrik Beoga Kabupaten Puncak (lw).