Martapura/Sumsel (IndonesiaMandiri) – Salah satu tugas pasukan Zeni Tempur (Zipur) dalam sebuah peperangan, yaitu mendukung serangan dalam operasi tem
Kehadiran MGB sangat membantu gerakan pasukan dan alutsista saat hadapi rintangan sungai |
Martapura/Sumsel (IndonesiaMandiri) – Salah satu tugas pasukan Zeni Tempur (Zipur) dalam sebuah peperangan, yaitu mendukung serangan dalam operasi tempur dengan membuka dan mempermudah gerak maju pasukan, baik personel maupun materiil beserta kendaraan tempurnya dari berbagai rintangan di medan.
Salah satu rintangan yang menyulitkan gerakan pasukan beserta alat utama sistem senjata/alutsista adalah berhadapan dengan sungai atau parit lebar. Urusan mengatasi hal tersebut, pasukan Zipur diterjunkan untuk memasang Medium Girder Bridge (MGB), seperti diperagakan satu Peleton Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur)-10 Satgasrat Brigif Raider-9/DY Kostrad pada Latihan Antar Kecabangan TNI AD di Puslatpur TNI AD, Martapura, Sumatera Selatan/Sumsel (21/11).
MGB merupakan jembatan taktis militer yang umum digunakan oleh satuan Zipur sebagai alat penyeberangan pasukan saat gerak satuan yang diperkuatnya terhambat rintangan di alam. Pemasangannya yang praktis dan cepat menjadi keistimewaan jembatan buatan Inggris ini. Dan, jembatan ini mampu menahan beban yang melintas di atasnya dengan kapasitas hingga 60 Ton.
“Fungsi MGB dalam operasi militer adalah memudahkan gerak kendaraan tempur, terutama satuan bantuan tempur berupa (Satbanpur) seperti Tank Leopard, Rudal Atlas, Anoa maupun kendaraan pengangkut logistik untuk melewati rintangan alam berupa sungai,” papar Letda Czi Hanif Nur Zafar, Komandan Peleton (Danton) Yonzipur-10 Kostrad.
Selain itu, menurut Letda Czi Hanif, pemeliharaan MGB sangat mudah dan praktis. Dapat dirakit tanpa bantuan alat berat sesuai dengan dimensi ukurannya, dimana MGB memiliki panjang rentangan 49,4 meter (maksimal), lebar 4 Meter, lebar gelagar lantai 2,76 Meter dan berat jembatan 36,2 Ton (bp)