Polri Perlu Alat Bantu Pengaman Hadapi Kamtibmas

Kendaraan Daput Lapangan sangat taktis  digunakan untuk dukung tugas anggota Polri Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Mencermati beberapa ...

Kendaraan Daput Lapangan sangat taktis digunakan untuk dukung tugas anggota Polri

Jakarta (IndonesiaMandiri) - Mencermati beberapa kerusuhan sosial belakangan ini yang juga banyak menimpa korban dari anggota Polri, maka sangat diperlukan alat bantu untuk pengamanan selama jalani tugas di lapangan. “Alat bantu seperti rompi, helm, tameng untuk kebutuhan di lapangan saat meghadapi gangguan kamtibmas inilah yang sangat diperlukan,” ucap Kepala Biro Jianstra Aslog Mabes Polri, Brigjen Pol Drs. Budi Siswanto SH.MH, saat menerima paparan dari PT Jala Berikat Nusantara Perkasa, di Ruang Rapat Utama Slog Polri, Cipinang, Jakarta Timur (18/9).

PT Jala Berikat Nusantara Perkasa/JBNP memperkenalkan Kendaraan Dapur Lapangan (Randurlap), Helm, Rompi anti peluru dan senjata tajam dan tameng. Para perwira menengah/Pamen Polri yang hadir diantaranya memberi masukan, misalnya untuk rompi, utamanya agar tidak terlalu berat, nyaman digunakan

dan anti senjata tajam/sajam.

Mabes Polri siapkan alat bantu pengaman modern guna lindungi anggotanya

Mengapa anti sajam, bukan anti peluru? “Karena bila anti munisi senjata tajam memang sudah ada. Yang kini lebih diperlukan anti sajam, karena ini untuk melindungi anggota saat bertugas,” sambung Brigjen Pol Budi Siswanto.

Menanggapi hal itu, PT. JBNP telah melakukan modifikasi untuk menambah kualitas alat bantu seperti helm, rompi dan tameng ketika menghadapi situasi huru-hara. “Kami juga sudah mencoba rompi yang anti sajam dengan hasil cukup memuaskan,” jelas Agus Kristanto, pewakilan PT JBNP.

Yang tak kalah menarik, PT JBNP juga membawa kendaraan modifikasi terbarunya, namanya Kendaraan Dapur Lapangan (Randurlap). Mobil pendukung operasi di lapangan ini sifatnya membantu kebutuhan makanan/logistik dalam waktu singkat untuk anggota. Randurlap dilengkapi peralatan masak modern, mampu melayani 300 orang dalam waktu hanya 2-3 jam (ma).

Foto: abri