Wisata alam&budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan Jakarta (IndonesiaMandiri) - Bagi pengelola pariwisata berbasis a...
Wisata alam&budaya semakin dilestarikan semakin mensejahterakan |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Bagi pengelola pariwisata berbasis alam, sebentar lagi akan standarisasi untuk pengelolaannya agar lebih menambah kenyamanan masyarakat dan tetap memelihara kelestarian lingkungannya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan tengah menggodok skema penilaian kesesuaian pengelolaan pariwisata alam bersandsr pada SNI 8013:2014. Ini dilakukan guna menopang pembangunan sektor pariwisata alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan (tourism sustainability).
Kepala Pusat Standardisasi dan Lingkungan Kehutanan, Noer Adi Wardojo, mewakili Sekretaris Jenderal KLHK, menyampaikan skema tersebut digunakan sebagai sarana memantau tata kelola pariwisata alam, baik di dalam maupun di luar kawasan hutan. “Pengembangan Skema Penilaian Kesesuaian tersebut, selain secara khusus perlu untuk mengukur tingkat kualitas pengelolaan, pelayanan, dan produk pariwisata alam bagi pengelola areal atau kawasan yang menyediakan kegiatan pariwisata alam, secara umum dapat juga meningkatkan kualitas lingkungan dan kelestarian alam di Indonesia,” ujar Noer Adi saat perkenalkan Skema Penilaian Kesesuaian SNI 8013:2014 tentang Pengelolaan Pariwisata Alam, di Jakarta, (8/5).
Adapun prinsip dan kriterianya yaitu kelestarian fungsi ekosistem; kelestarian obyek daya tarik wisata alam; kelestarian sosial budaya; kepuasan, keselamatan, dan kenyamanan pengunjung; serta prinsip manfaat ekonomi. Menurut Asisten Deputi Pengembangan Wisata Alam dan Buatan Kementerian Pariwisata, Alexander Reyaan yang turut hadir, disebutkan pariwisata alam miliki peran penting yang banyak diminati wisatawan dalam dan luar negeri.
“Alam dan budaya, semakin dilestaikan semakin mensejahterakan,” pesan Menteri Pariwisata Arief Yahya dikutip Alexander. Intinya, SNI 8013:2014 akan memberikan patokan bagi pengelola wisata alam untuk lebih memelihara ekosistem secara berkelanjutan, sekaligus mengajak penikmat/pengunjung/wisatawan untuk juga bersahabat dengan alam. KLHK sendiri miliki 54 Taman Nasional di seantero Indonesia, 219 Cagar Alam, puluhan suaka margasatwa, ratusan taman wisata alam yang semuanya miliki potensi besar dikembangkan dengan konsep pariwisata berkelanjutan (ma).
Foto: abri