KRI Alugoro merupakan kapal selam ketiga hasil kerjasama Indonesia-Kosel Surabaya (IndonesiaMandiri) - Satuan Kapal Selam (Satsel) di j...
KRI Alugoro merupakan kapal selam ketiga hasil kerjasama Indonesia-Kosel |
Surabaya (IndonesiaMandiri) - Satuan Kapal Selam (Satsel) di jajaran Koarmada II-TNI AL menerima pendatang baru yakni KRI Alugoro-405, yang akan memperkuat sebagai center of gravity. Hal tersebut ditandai dalam Peluncuran dan Penamaan Kapal Selam ketiga jenis Diesel Electric, KRI Alugoro-405 oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu didampingi Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, Pangkoarmada II Laksda TNI Mintoro Yulianto di Dermaga Fasilitas Kapal Selam, PT PAL, Ujung, Surabaya (11/4).
Kapal ini merupakan Kapal Selam ketiga, dibangun dengan skema alih teknologi (Transfer of Technology) antara Daewoo Shipbuilding Marine and Engineering/DSME Korea Selatan dengan industri pertahanan dalam negeri PT PAL Surabaya. Seperti diketahui, saat ini TNI AL telah diperkuat dua kapal selam sejenis yaitu KRI Nagapasa-403 pada 2017 dan KRI Ardadedali-404 di 2018.
Menhan Ryamizard Ryacudu (bertopi hitam) saat meluncurkan KRI Alugoro di Surabaya |
Berbeda dengan KRI Nagapasa dan KRI Ardadedali, maka KRI Alugoro-405 adalah kapal selam pertama yang dirakit secara lokal di fasilitas PT PAL Surabaya. Hal tersebut merupakan kontribusi positif bagi kemajuan industri pertahanan terutama PT PAL, dalam rangka proses alih teknologi menuju kemandirian produksi dalam negeri di bidang teknologi pengembangan alat utama sistem persenjataan/Alutsista TNI. Kapal ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah permukaan air, mampu berlayar lebih dari 50 hari dan dapat menampung lebih dari 40 kru kapal di tambah dengan satu tim pasukan elit TNI AL untuk menunjang fungsi operasinya.
Kelak KRI Alugoro-405 akan bergabung di Satsel Koarmada II bersama dengan empat kapal selam sebelumnya yakni KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402, KRI Nagapasa-403, dan KRI Ardadedali-404. Sementara itu nama Alugoro diambil dari nama sebuah senjata pemukul yang dimiliki oleh tokoh pewayangan Prabu Baladewa. Senjata tersebut berupa Gada yang digunakan para ksatria atau bangsawan lainnya. Kekuatan senjata ini adalah dengan sekali pukul dapat menghancurkan kepala orang yang dipukulnya (bp).
Foto: Dispen Koarmada II