KRI Spica survei di Perairan Selat Sunda Jakarta (IndonesiaMandiri) - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL/Pushidrosal kerahkan KRI...
KRI Spica survei di Perairan Selat Sunda |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL/Pushidrosal kerahkan KRI Spica-934 melakukan survei investigasi di Selat Sunda pasca Erupsi dan Tsunami Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari survei yang dilaksanakan oleh KRI Rigel-933 pasca erupsi anak Gunung Krakatau dan tsunami akhir Desember lalu.
Survei bertujuan investigasi potensi bahaya navigasi dan memastikan keselamatan pelayaran setelah terjadinya erupsi dan tsunami Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Menurut Kapushidrosal, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, Pushidrosal telah mengantisipasi potensi bahaya navigasi dan akan memastikan keamanan pelayaran di perairan Selat Sunda dengan mengirim KRI Spica – 934 pada awal Februari 2019 untuk melaksanakan survei lanjutan pengumpulan data Hidrografi dan Oseanografi. Secara spesifik, data tersebut akan digunakan untuk mengetahui perubahan kontur kedalaman dan penelitian oseanografi serta kandungan material longsoran yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Anak Krakatau.
Posisi Gunung Anak Krakatau berada di Selat Sunda berdekatan dengan Archipelago Sea Lane I (ASL) atau Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI) yang memiliki intensitas traffic pelayaran tertinggi bila dibandingkan ALKI II yang berada diantara Pulau Kalimantan dan Sulawesi, atau ALKI III yang berada di wilayah Timur perairan Indonesia.
Selat Sunda juga sebagai alur penyeberangan kapal Ferry antar Jawa dan Pulau Sumatera dengan intensitas penyeberangan sangat padat. Oleh karena itu, Pushidrosal sebagai Kotama Pembinaan TNI AL dan sebagai anggota dari International Hydrographic Organization (IHO), jalani tugas dan kewajibannya melaksanakan survey dan penelitian guna updating data serta menjamin keselamatan dan keamanan pelayaran bagi kapal yang sedang bernavigasi, tidak hanya di perairan Selat Sunda, namun menjamin keselamatan dan keamanan bernavigasi seluruh perairan Indonesia (ma).