Cerita pilu di perbatasan RI-RDTL Belu/NTT (IndonesiaMandiri) - Cerita sedih, unik, selalu mewarnai roda kehidupan masyarakat kita yan...
Cerita pilu di perbatasan RI-RDTL |
Belu/NTT (IndonesiaMandiri) - Cerita sedih, unik, selalu mewarnai roda kehidupan masyarakat kita yang tinggal di beranda terdepan atau perbatasan negara. Demikian yang terekam oleh sikap Prajurit TNI Batalyon Infantri Raider 408/Suhbrasta asal Kodam IV/Diponegoro di perbatasan Nusa Tenggara Timur-Timor Leste/RDTL
Kopda Sumardi, yang sehari-hari bertugas di Satgas Pamtas RI-RDTL dari Yonif Raider 408/Suhbrasta, hati nuraninya tergerak ketika melihat seorang Ibu tua sedang membawa kayu bakar di wilayah perbatasan, tepatnya di Pos Laktutus Desa Fohoeka, Kecamatan Nanaet Dua Besi, Kabupaten Belu NTT (9/2).
Kopda Sumardi langsung menghampiri Si Ibu serta membantu bawa kayu bakar dan dibawakan hingga ke rumah. Wajah si Ibu seketika berubah menjadi ceria, bangga dan bahagia oleh uluran tangan prajurit TNI. Aksi Kopda Sumardi terlintas saat ia sedang berjalan-jalan sekitar Pos dan melihat sosok ibu tua bernama Meli berusia lebih 60 tahun sedang berjalan sambil menggendong kayu bakar.
Yang sungguh mengagetkan Kopda Sumardi, jarak dari tempat si Ibu mengambil kayu ke rumahnya lebih kurang tiga kilometer. Suatu jarak yang jauh dijalani oleh seorang ibu tua. Belum lagi sulitnya medan atau jalan yang harus dilaluinya, sehingga tanpa berpikir panjang Kopda Sumardi mengambil alih dan mengantarnya hingga ke rumah Ibu Meli.
Komandan Pos Laktutus Sertu Bambang Margini membenarkan peristiwa tersebut dan ini sudah menjadi tekad prajurit Suhbrasta bahwa Satgas Yonif Raider 408/Sbh akan terus memberikan dan membantu warga sekitar sebisa mungkin (ma).
Foto: PenYonifRaider 408