Jakarta (IndonesiaMandiri) - Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Bambang Supriyanto mewakili Menteri Li...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), Bambang Supriyanto mewakili Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan/LHK membuka Konferensi Perlebahan Asia ke-14 atau 14th Asian Apicultural Conference bertema “Bees Environmental and Sustainability” berlangsung 22-25 Oktober di Marlynn Park Hotel, Jakarta, dan dihadiri sekitar 300 delegasi dari 30 negara dari Asia.
Sebelumnya Indonesia pernah menjadi tuan rumah perhelatan serupa pada 1994, yaitu Konferensi Perlebahan Asia ke-2 di Yogyakarta. Menariknya dalam konferensi kali ini, sekitar 60an delegasi dari China sudah memberikan konfirmasi kehadiran, 20an delegasi Arab, Korea, Jepang, Filipina, India, Pakistan, Malaysia, dan Indonesia. Dan menariknya, ada juga peserta dari luar Asia, seperti USA, Perancis, Jerman, Australia juga Mesir.
Konferensi Asosiasi Perlebahan Asia ini adalah agenda dua tahunan yang mempertemukan semua praktisi Perlebahan Asia. Sedangkan Bagi Asosiasi Perlebahan Indonesia adalah sebagai pertanggung jawaban terhadap mandat sebagai tuan rumah konferensi ke 14 yang ditetapkan di Jedah pada Konferensi Perlebahan Asia ke 13.
Dalam acara yang diwarnai dengan pameran produk madu dan lebah, juga menjadi wahana pertukaran informasi kemajuan teknologi dan hasil penelitian terkini dalam dunia perlebahan Asia dalam bentuk diskusi ilmiah. juga wahana promosi bagi para pelaku usaha perlebahan terhadap pengembangan produk perlebahan baru, penguatan jejaring pelaku, pemerhati dan Pembina usaha perlebahan serta salah satu upaya memfasilitasi para penggiat perlebahan Indonesia mempromosikan Indonesia dan usaha perlebahan Indonesia kepada dunia Internasional.
Konferensi Asosiasi Perlebahan Asia ke – 14 di Jakarta dapat berlangsung atas kontribusi aktif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian RISTEKDIKTI, Perum Perhutani, Institut Pertanian Bogor, Universitas Indonesia dan Universitas Hasanudin. “Bicara perlebahan, jangan hanya dilihat dari produk madunya saja. Potensi turunannya itu banyak, bisa untuk kosmetika, dan lain-lain,” ucap Sekjen Asosiasi Perlebahan Indonesia Masyhud (mab).
Foto: abri