Jakarta (IndonesiaMandiri) - Salah satu panitia inti di Indonesia Asian Games 2018 Organizing Committe/INASGOC yang luar biasa sibuknya ...
Eris, adalah pensiunan Jenderal Bintang Tiga dari TNI AU (Marsdya), pilot pesawat tempur F-16 yang juga pegiat olahraga dirgantara. Saat ia diajak sahabatnyq, Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin di April 2017 yang duduk sebagai Wakil Ketua di INASGOC untuk ikut menjalankan Asian Games, langsung disetujuinya.
Dan dalam posisinya sebagai Sekjen, ini merupakan posisi kunci dan strategis karena semua administrasi jalannya pelaksanaan Asian Games, harus sepengetahuannya. Ditengah kesibukannya, ia menyempatkan menerima wartawan IndonesiaMandiri/IM di ruangnya. Berikut petikannya:
IM. Asian Games sudah mau memasuki masa akhir. Apakah semua berjalan sesuai rencana?
Eris Heryanto (EH). Kami melihat umumnya sudaj sesuai rencana. Memang ada sedikit perubahan, tapi itu bisa teratasi. Misalnya soal jadwal pertandingan yang berubah, lalu pihak media asing karena sudah sewa satelit untuk broadcast mereka merasa rugi. Tapi mereka tidak bisa menuntut kita karena sudah ada aturannya. Soal tiket, juga sudah teratasi, dimana saat H+1 dan 2 yang tangani tiket dari Go-Tix mendapat masalah. Lalu menambak dengan BliBli.com. Masih kurang lagi, ditambah dengan Tiket.com.
IM. Mengenai tiket yang katany lebih banyak untuk ofisial?
EH. Dalam penyelenggaraan Asian Games ini, kita bekerjasama dengan Olympic Council of Asia (OCA) sekaligus sebagai konsultan. Jadi semuanya yang terkait penyelenggaraan Asian Games termasuk kontrak dengan sponsor, harus diketahui OCA. Petugas OCA sendiri banyak dan harus kita yang biayai. Belum lagi petugas dari 45 negara peserta Asian Games, lalu tamu VIP untuk Presiden, Wapres, Menteri, dan lain-lain. Ini semua diketahui OCA. Jadi kita INASGOC terbantukan dengan adanya OCA.
IM. Bagaimana bapak menilai animo masyarakat Indonesia dalam menonton Asian Games?
EH. Menurut saya masyarakat kita semakin disiplin. Animonya tinggi untuk datang. Ini disebabkan karena suksesnya acara pembukaan. Jadi masyarakat penasaran ingin lihat dan datang. Ini juga membuat para atlet menjadi bertambah semangatnya karena antusiasme kehadiran masyarakat. Ini penilaian saya. Masyarakat juga tertib misalnya, ketika pertandingan mau mulai, yang semula riuh dengan tepuk tangan dan teriakan, lalu mereka diam. karena suksesnya acara pembukaan. Asian Games ini dijalankan untuk berkelas dunia dan dibiayai oleh negara. Kita ingin uang negara yang dikeluarkan harus ada legacynya (warisan kepada masyarakat).
Foto: abri