Moskow (IndonesiaMandiri) - Setelah melalui serangkaian percobaan dan pengujian, akhirnya sistem senjata penangkis serangan udara (PSU) ZA...
Moskow (IndonesiaMandiri) - Setelah melalui serangkaian percobaan dan pengujian, akhirnya sistem senjata penangkis serangan udara (PSU) ZAK-57 Derivatsiya-PVO SPAAG diperlihatkan kepada umum dengan platform BMP-3 yang baru.
Pengembangan sistem senjata ini setidaknya melibatkan sepuluh Industri pertahanan Rusia, dimana Burevestnik bertindak selaku kontraktor utama untuk pengembangan modul tempur tanpa awak. Pihak lainnya yang juga memiliki peran penting adalah Tochmash Design Bureau yang mengembangkan proyektil artileri berpemandu untuk meriam kaliber 57-mm. Pengembangannya berdasarkan penyempurnaan sistem dari senjata S-60. Daya hantam mematikan proyektil dikatakan mendekati kemampuan misil anti serangan udara – 0,8 untuk target subsonic berukuran kecil dan dapat dilumpuhkan dengan dua proyektil. Kemampuan Derivatsiya-PVO tidak saja untuk target udara (termasuk UAV), tetapi juga untuk target permukaan (di darat) seperti personel maupun kendaraan lapis baja. Proyektil berpemandu yang dikembangkan oleh Tochmash Design Bureau memiliki konfigurasi aerodinamis canard, proyektil memiliki empat sirip yang terlipat saat masih dalam selongsongnya dan dikontrol dengan actuator pada bagian hidung proyektil, menggunakan enerji aliran udara. Sensor laser untuk memandu proyektil menuju target terdapat dibagian belakang dan tertutup dengan sabot yang akan memisahkan diri saat proyektil terbang menuju target. Hulu ledak berbobot 2 kg, termasuk bahan peledak berdaya hancur tinggi seberat 400 g. Proyektil berpemandu ditembakkan melalui laras kearah target atau ke titik yang telah di kalkulasi sebelumnya dan di pandu dengan laser.
Jarak tembaknya antara 200 meter dan 6 hingga 8 km untuk pesawat berawak, serta 3 hingga 5 km terhadap sasaran drone (UAV). ZAK-57 dilengkapi dengan TV/thermal-imaging sistem untuk mengenali dan menjejaki target serta mengarahkan proyektil kearah target. Penguncian target dilakukan secara otomatis. Kemampuan penembakan rata-rata 120 butir amunisi per menit. Sudut elevasi laras dari -5 derajat hingga +75 derajat.
Untuk perlindungan serangan jarak dekat terhadap platform, kendaraan BMP-3 dilengkapi dengan sepucuk senapan mesin kaliber 7,62mm dan enam pelontar granat asap Tucha (mah/ab).
Foto: Istimewa
Pengembangan sistem senjata ini setidaknya melibatkan sepuluh Industri pertahanan Rusia, dimana Burevestnik bertindak selaku kontraktor utama untuk pengembangan modul tempur tanpa awak. Pihak lainnya yang juga memiliki peran penting adalah Tochmash Design Bureau yang mengembangkan proyektil artileri berpemandu untuk meriam kaliber 57-mm. Pengembangannya berdasarkan penyempurnaan sistem dari senjata S-60. Daya hantam mematikan proyektil dikatakan mendekati kemampuan misil anti serangan udara – 0,8 untuk target subsonic berukuran kecil dan dapat dilumpuhkan dengan dua proyektil. Kemampuan Derivatsiya-PVO tidak saja untuk target udara (termasuk UAV), tetapi juga untuk target permukaan (di darat) seperti personel maupun kendaraan lapis baja. Proyektil berpemandu yang dikembangkan oleh Tochmash Design Bureau memiliki konfigurasi aerodinamis canard, proyektil memiliki empat sirip yang terlipat saat masih dalam selongsongnya dan dikontrol dengan actuator pada bagian hidung proyektil, menggunakan enerji aliran udara. Sensor laser untuk memandu proyektil menuju target terdapat dibagian belakang dan tertutup dengan sabot yang akan memisahkan diri saat proyektil terbang menuju target. Hulu ledak berbobot 2 kg, termasuk bahan peledak berdaya hancur tinggi seberat 400 g. Proyektil berpemandu ditembakkan melalui laras kearah target atau ke titik yang telah di kalkulasi sebelumnya dan di pandu dengan laser.
Jarak tembaknya antara 200 meter dan 6 hingga 8 km untuk pesawat berawak, serta 3 hingga 5 km terhadap sasaran drone (UAV). ZAK-57 dilengkapi dengan TV/thermal-imaging sistem untuk mengenali dan menjejaki target serta mengarahkan proyektil kearah target. Penguncian target dilakukan secara otomatis. Kemampuan penembakan rata-rata 120 butir amunisi per menit. Sudut elevasi laras dari -5 derajat hingga +75 derajat.
Untuk perlindungan serangan jarak dekat terhadap platform, kendaraan BMP-3 dilengkapi dengan sepucuk senapan mesin kaliber 7,62mm dan enam pelontar granat asap Tucha (mah/ab).
Foto: Istimewa