Natuna/Kepri ( IndonesiaMandiri ) - Sebagai pulau sekaligus salah satu daerah yang berada diberanda terdepan berbatasan dengan negara asing,...
Natuna/Kepri (IndonesiaMandiri) - Sebagai pulau sekaligus salah satu daerah yang berada diberanda terdepan berbatasan dengan negara asing, Natuna perlu memiliki sistem pertahanan yang mumpuni.
Oleh karenanya, guna memperkuat Pangkalan Udara Ranai, Natuna, di Provinsi Kepulauan Riau, TNI AU telah memilih sistem surveillance pasif VERA-NG dari ERA a.s, Ceko - kini merupakan bagian dari Omnipol. Diperkirakan Radar tersebut dapat dipasang pada 2018 ini.
Radar yang disebut sebagai anti-jamming ini beroperasi pada lingkup frequensi 50MHz dan 18GHz dan dapat mendeteksi target udara hingga jarak 400 km apabila menggunakan platform dengan ketinggian 25 meter. Selain dapat mendeteksi target udara, dikatakan bahwa radar ini juga dapat mengintai target di permukaan bumi maupun permukaan laut seperti kendaraan tempur lapis baja dan kapal perang permukaan. Serta mampu menjejaki hingga 200 target secara simultan.
VERA-NG disebut juga sebagai Deployable Passive ESM Tracker atau DPET. Perangkat sensornya dapat ditempatkan pada platform dengan dua ketinggian yang berbeda, 12 meter dan 25 meter, disangga dengan struktur tubular teleskopik, atau tripod maupupun quadpod ringan.
Sistem radar ini mudah dipindahkan dengan sarana angkut kendaraan truk taktis. Didukung dengan pusat komando-kendali mobile yang berisikan perangkat pemroses data, perangkat penganalisa dan petangkat observasi.
Menurut pohak pabriknya; sistem radar passive surveillance, lebih spesifik DPET, dikenal sebagai sarana sensor yang esensial untuk semua jaringan surveillance pertahanan udara (ah/ab) | Foto: istimewa
Oleh karenanya, guna memperkuat Pangkalan Udara Ranai, Natuna, di Provinsi Kepulauan Riau, TNI AU telah memilih sistem surveillance pasif VERA-NG dari ERA a.s, Ceko - kini merupakan bagian dari Omnipol. Diperkirakan Radar tersebut dapat dipasang pada 2018 ini.
Radar yang disebut sebagai anti-jamming ini beroperasi pada lingkup frequensi 50MHz dan 18GHz dan dapat mendeteksi target udara hingga jarak 400 km apabila menggunakan platform dengan ketinggian 25 meter. Selain dapat mendeteksi target udara, dikatakan bahwa radar ini juga dapat mengintai target di permukaan bumi maupun permukaan laut seperti kendaraan tempur lapis baja dan kapal perang permukaan. Serta mampu menjejaki hingga 200 target secara simultan.
VERA-NG disebut juga sebagai Deployable Passive ESM Tracker atau DPET. Perangkat sensornya dapat ditempatkan pada platform dengan dua ketinggian yang berbeda, 12 meter dan 25 meter, disangga dengan struktur tubular teleskopik, atau tripod maupupun quadpod ringan.
Sistem radar ini mudah dipindahkan dengan sarana angkut kendaraan truk taktis. Didukung dengan pusat komando-kendali mobile yang berisikan perangkat pemroses data, perangkat penganalisa dan petangkat observasi.
Menurut pohak pabriknya; sistem radar passive surveillance, lebih spesifik DPET, dikenal sebagai sarana sensor yang esensial untuk semua jaringan surveillance pertahanan udara (ah/ab) | Foto: istimewa