Setelah perayaan Hari Laut Sedunia pada 8 Juni, hari ini dunia merayakan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia atau Coral Triangle Day bertema Driving Bl
Indonesia berada dalam kawasan segitiga terumbu karang dunia |
Fokusnya adalah membahas investasi biru untuk keberlanjutan ekonomi biru dan peran Indonesia dalam Coral Triangle Initiatives (CTI-CFF) untuk pelestarian terumbu karang, perikanan, dan ketahanan pangan. Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggon mengatakan, Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia menjadi momentum bagi Indonesia dan dunia untuk tetap berpegang teguh pada prinsip menjaga ekosistem laut dan terumbu karang secara berkelanjutan.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, karena kita berada di Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia. Mari kita bersatu menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan laut dan terumbu karang kita dengan bijaksana. Prinsip keberlanjutan harus selalu kita perhatikan dengan baik,” ujar Wahyu.
Secara internasional Indonesia sudah tergabung dalam kesepakatan CTI-CFF sejak 2009 bersama lima negara lainnya, yaitu Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon, dan Timor Leste. Tujuannya, untuk bersama menjaga ekosistem terumbu karang terbesar di dunia.
Talkshow virtual ini menghadirkan dua narasumber, yaitu Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin dan Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Hendra Yusran Siry. Hadir juga membuka acara ini Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Sesmenko Marves) Agung Kuswandono dan Kepala Biro (Karo) Komunikasi Kemenko Marves.
Agung Kuswandono menyampaikan, "peringatan ini menyadarkan kita akan rezeki yang luar biasa Tuhan berikan bagi Indonesia berupa sumber daya alam yang luar biasa yang tidak semua negara punya, yaitu biodiversitas terumbu karang dan biota laut yang hidup didalamnya. Ingat selalu untuk menjaganya”.
Sementara Safri menceritakan tentang upaya pemerintah melakukan pelestarian terumbu karang. “Berbagai program konservasi sedang kita laksanakan, misalnya Indonesia Coral Reef Garden (ICRG) dan juga Program Terumbu Karang Sehat Indonesia. Keduanya bertujuan untuk melakukan restorasi dan menjadikan Indonesia sebagai prioritas utama pengelolaan terumbu karang dunia,” paparnya.
“Sampai saat ini kita perlu bersyukur bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai sadar dengan adanya potensi 30% karang dunia ada di Indonesia dan 75% spesies ada di kita juga. Kesadaran ini menciptakan masyarakat yang peduli pada lingkungan laut, dibuktikan dengan sudah hampir tidak ada lagi nelayan kita yang menggunakan bom untuk memancing,” tambah Safri.
Pemerintah telah melakukan banyak hal untuk memeligara asset terumbu karang |
Di sisi lain, Hendra menambahkan mengenai peran Indonesia dalam pelestarian terumbu karang di level internasional. “Indonesia merupakan inisiator kerja sama dalam hal menjaga terumbu karang dunia. Di Manado kita memiliki gedung sekretariat CTI yang menjadi tempat koordinasi untuk menjaga terumbu karang di Indonesia, belum lagi dengan kontribusi tahunan Indonesia yang signifikan bagi program konservasi terumbu karang bersama,” terangnya.
Dalam tataran ekonomi global, ekosistem terumbu karang dunia sumbang sebesar US$ 120 Miliar per tahun. Karena fungsi dari terumbu karang mampu sebagai tempat wisata, produktivitas primer, berkembang biak dan makan biota laut, serta plasma nutfah. Jadi, Indonesia dalam Kawasan Segitiga Terumbu Karang Dunia telah melakukan berbagai program konservasi bagi ekosistem laut kita yang nantinya mampu menghidupi masyarakatnya (ma).