Kota depok memulai vaksinasi Covid-19, secara perdana dilakukan di Rumah Sakit Universitas Indonesia Depok/Jabar ( IndonesiaMandiri ) – Pe...
Kota depok memulai vaksinasi Covid-19, secara perdana dilakukan di Rumah Sakit Universitas Indonesia |
“Mengingat semakin meningkatnya kasus Covid-19 dan juga semakin meningkat penyebarannya, kegiatan vaksinasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan penyebaran virus corona” ujar Mohammad Idris.
Vaksinasi perdana diwakilkan oleh sepuluh pejabat publik Kota Depok dari berbagai unsur, diantaranya, Wakil Walikota (Pradi Supriatna), Kepala Dinas Kesehatan (drg. Novarita), Dandim 0508 (Agus Isrok Mikroj), KA Kwarcab (Nina Suzana), Kepala Kementerian Agama (Asnawi), Ketua PGIS (Bebalazi Zega, Kapolres Depok (Imran Edwin Siregar), Kepala Dinas Perhubungan (Dadang Wihana), Kepala Kejaksaan (Sri Kuncoro), dan perwakilan IDI Cabang Kota Depok (dr. Lubna Sadat, MKK, Sp.OK).
Pemberian vaksinasi selanjutnya akan dilakukan secara bertahap, dari tahap satu sampai tahap empat sesuai dengan prioritas di masyarakat. “Tahap pertama diperuntukkan untuk tenaga kesehatan, tahap kedua untuk masyarakat pemberi layanan publik, tahap ketiga masyarakat rentan, dan tahap terakhir untuk masyarakat lainnya. Sebanyak 1,4 juta sasaran penerima vaksin di Kota Depok” jelas drg. Novarita.
RSUI menjadi salah satu dari enam puluh titik pelayanan kesehatan yang menyediakan vaksinasi Covid-19 di Kota Depok. RSUI telah mempersiapkan semua yang dibutuhkan mulai dari tempat, alur pelayanan hingga sumber daya manusia. Adapun alur yang diikuti oleh calon penerima vaskin di RSUI diantaranya mulai dari registrasi hingga observasi pasca pemberian vaksin.
“RSUI kini telah dapat memberikan pelayanan vaksin untuk masyarakat, khususnya Kota Depok. Kami juga memastikan tenaga kesehatan RSUI telah terlatih sesuai dengan standar penanganan. Calon penerima vaksin akan mengikuti alur pelayanan mulai dari registrasi untuk verifikasi data, skrining sebelum dilakukan vaksinasi, lalu pemberian vaksin dan selanjutnya observasi selama 30 menit untuk melihat apakah ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau gejala yang timbul setelah vaksin diberikan” papar dr. Astuti (ma).