Para tokoh agama dan masyarakat di NTT doa bersama agar wabah covid-19 segera berakhir Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Unit Pelaksana ...
Para tokoh agama dan masyarakat di NTT doa bersama agar wabah covid-19 segera berakhir |
Wiratno menuturkan, acara doa bersama ini bertujuan untuk meminta ampunan pada Tuhan dan pertolongan karena saat ini di seluruh dunia sedang terjadi wabah Covid-19. Wiratno mengingatkan, telah ada arahan dari Presiden dan seluruh protokol termasuk program Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB yang saat ini berlangsung.
"Kita sudah mengetahui dampak dari virus ini, sehingga perlu melakukan social distancing, physical distancing, menjaga jarak, menjaga kebersihan dan berperilaku hidup bersih di dalam rumah sekalipun", jelas Wiratno. Yang terpenting saat ini untuk direnungkan, ternyata wabah ini beri pesan untuk dunia agar lebih menjaga alam, bersahabat dengan alam dan tak terlalu mengeksploitasi alam. Karena alam ada batas untuk dieksploitasi.
Penggagas acara ini adalah Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara. Menurut Timbul, bencana nasional ini harus disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi. Tak hanya social distancing, makan yang bergizi dan obat-obatan, tetapi juga suasana kebatinan harus terasa damai. "Oleh karena itu, doa bersama ini kita gerakkan agar mental kita tidak terganggu", terang Timbul.
Doa bersama digagas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT lewat video conference |
Beberapq tokoh agama yang ikut panjatkan doa lewat vicon dari Agama Kristen Protestan, Pdt. Kirenus Bole, Agama Katolik, RD. Longginus Bone, Agama Islam Ustadz Ahmad Sofyan, Agama Hindu Pinandita Supardi, serta Tokoh Masyarakat NTT dari Desa Baumata, Corinus Tablek.
Peserta Doa Bersama Untuk Bangsa juga dihadiri Tokoh Lintas Agama/Masyarakat NTT selain unsur pimpinan KLHK juga diikuti Bupati Manggarai dan Manggarai Timur, Pimpinan OPD Kabupaten Manggarai dan Mangarai Timur, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Manggarai Timur, Kodim 1612 Manggarai, Polres Manggarai dan Aparatur Sipil Negara UPT KLHK lingkup NTT, bersama pemuka agama dan tokoh adat/ masyarakat serta duta LHK Provinsi NTT (ma).