Jakarta ( IndonesiaMandiri ) Mendengar ada istilah " Oposisi Loyal " saya langsung bertanya-tanya, produk politik busuk apalagi...
Jakarta (IndonesiaMandiri) Mendengar ada istilah "Oposisi Loyal" saya langsung bertanya-tanya, produk politik busuk apalagi, yang akan diluncurkan?, karena pernyataan tersebut menurut saya sangat ambigu.
Bicara Politik di Indonesia, sudah seharusnya semua Politisi dan Partai di Indonesia loyal kepada Pancasila dan UUD 45, bukan lainnya. Sehingga tidak perlu satu per satu Politisi atau Partai menyatakan hal tersebut sebagai Pencitraan. Tetapi lebih pada implementasinya, sehingga rakyat pun "Merasakan tanpa harus Berfikir", untuk mengetahui Jujur tidaknya Politisi atau Partai.
Kita baru saja dikejutkan oleh sidang MKD, sebagai orang awam politik lagi-lagi saya pikir kita hanya perlu "Merasakan tanpa harus Berfikir" untuk mengetahui Jujur tidaknya Politisi atau Partai.
Mungkin ada yang berkilah, di lapangan politik khan sudah ada aturannya!!! Pertanyaan saya, apakah aturan di lapangan politik kita sudah dibuat dengan Hati Nurani, atau dengan niat-niat penghianatan terhadap bangsanya sendiri???. Kalau aturan di lapangan politik kita sudah diatur dengan sepenuh hati demi Bangsa dan Negara, maka kita tidak akan pernah melihat sidang MKD seperti yang kita saksikan baru-baru ini.
Kembali lagi pada "Oposisi Loyal," jangan-jangan loyal kepada Negara Pendana mereka???, dan justru bukan Loyal kepada NKRI.
Selebihnya silahkan Anda berfikir sendiri, dan silahkan berkontemplasi untuk lebih peka "Merasakan tanpa harus Berfikir"
Sapto Satrio Mulyo